Site icon VITNEWS | Hadir Sebagai Sumber Terpercaya Yang Menyediakan Informasi Terkini Dan Menarik Mengenai Dunia Hewan, Serta Memberikan Wawasan Mendalam Tentang Spesies Dan Ekosistem.

Semakin Besar Hidung Bekantan Jantan

Semakin Besar Hidung Bekantan Jantan Semakin ‘Seksi’ bagi Betina

vetnews.net – Bekantan (Nasalis larvatus), primata khas Kalimantan, dikenal karena hidungnya yang besar dan menonjol. Meski ada mitos yang mengatakan bahwa bekantan kesulitan makan karena ukuran hidungnya, fakta menunjukkan mereka tetap bisa makan dengan nyaman. Lebih dari itu, hidung besar bekantan jantan ternyata menjadi simbol daya tarik di kalangan betina.

nanti  Semakin Besar Hidung Bekantan Jantan

Kehidupan Sosial dan Kebiasaan Makan Bekantan

Bekantan merupakan primata sosial yang hidup dalam kelompok. Terdapat dua jenis kelompok utama:

Habitat bekantan mencakup hutan bakau dan daerah sekitar sungai, tempat mereka mencari makanan berupa buah, biji, dan daun. Bekantan memiliki kebiasaan unik dalam memilih buah. Mereka cenderung memilih buah yang belum matang karena kadar gula yang lebih rendah.

Keunikan lainnya adalah kemampuan mereka untuk memuntahkan makanan dan mengunyahnya kembali. Proses ini mirip dengan ruminansia seperti sapi, membantu mereka mencerna makanan yang sulit dicerna. Perut bekantan yang terdiri dari beberapa bilik dipenuhi bakteri simbiotik yang memecah makanan dan mendetoksifikasi racun.

Bekantan juga dikenal memiliki tubuh yang besar. Jantan dewasa dapat memiliki berat hingga 24 kilogram, dengan perut yang besar mencapai seperempat dari berat tubuh mereka. Dengan tungkai, ekor, dan hidung yang panjang, bekantan menjadi salah satu primata dengan fisik yang unik.

Hidung Besar dan Keseksian di Dunia Bekantan

Bagi bekantan jantan, hidung besar bukan hanya sekadar fitur fisik, tetapi juga simbol kebugaran reproduksi. Hidung jantan dapat tumbuh hingga 17 cm dan menjadi daya tarik utama bagi betina.

Penelitian menunjukkan bahwa hidung besar pada bekantan jantan berkorelasi dengan ukuran tubuh dan testis yang lebih besar. Hal ini memberikan sinyal kepada betina bahwa jantan tersebut memiliki genetik yang kuat.

Selain itu, ukuran hidung juga memengaruhi kualitas vokalisasi jantan. Suara yang lebih kuat dan resonan menjadi salah satu cara bekantan jantan menarik perhatian betina. Jantan dengan hidung besar cenderung memiliki lebih banyak pasangan di kelompok harem mereka.

Julukan ‘Orang Belanda’

Uniknya, hidung besar bekantan juga menjadi inspirasi penduduk lokal di Kalimantan pada masa penjajahan Belanda. Warga setempat menjuluki bekantan sebagai “Orang Belanda” karena hidungnya yang besar dianggap mirip dengan penjajah dari Eropa pada abad ke-19.

Hidung besar pada bekantan bukan hanya fitur unik, tetapi juga simbol penting dalam dunia sosial dan reproduksi mereka. Dengan memahami kebiasaan dan ciri khas bekantan, kita dapat lebih menghargai peran mereka dalam ekosistem Kalimantan sekaligus mendukung pelestariannya.

Exit mobile version