Ada Predator Laut Dalam Bernama ‘Kegelapan’, Mirip Udang
Jakarta – Pernahkah Anda mendengar ungkapan bahwa manusia mengetahui lebih banyak tentang permukaan Bulan dibandingkan laut dalam? Ungkapan ini mencerminkan fakta bahwa eksplorasi laut dalam masih sangat jarang dilakukan dibandingkan eksplorasi luar angkasa, meskipun laut jauh lebih dekat dan mencakup 71% permukaan bumi.
Lautan dalam menyimpan misteri besar yang sebagian besar belum terungkap. Berbagai eksplorasi yang dilakukan sejauh ini hanya berhasil menjangkau sebagian kecil dari dunia bawah laut, tetapi telah menghasilkan penemuan menarik. Salah satu penemuan terbaru adalah spesies predator laut dalam yang diberi nama “kegelapan” atau “darkness.”
Dulcibella Camanchaca: Predator Laut Dalam di Kedalaman 11 Kilometer
Penemuan predator baru ini dilakukan oleh tim ilmuwan di kedalaman 11 kilometer di bawah permukaan laut, tepatnya di Palung Atacama, yang berada di lepas pantai barat Amerika Selatan. Hasil penemuan ini dipublikasikan dalam jurnal Systematics and Biodiversity pada 27 November 2024 dengan judul “A New Large Predator (Amphipoda, Eusiridae) Hidden at Hadal Depths of The Atacama Trench.”
Ahli ekologi dari Woods Hole Oceanographic Institution (WHOI), Johanna N. J. Weston, menyebut predator ini dengan nama Dulcibella camanchaca, yang sering dijuluki “kegelapan” oleh para ilmuwan. Nama ini diambil dari bahasa masyarakat Andes, yang melambangkan habitat laut dalam yang gelap dan penuh tantangan.
D. camanchaca adalah spesies amphipod besar yang memiliki keunikan luar biasa. Predator ini merupakan perenang cepat dengan ukuran kurang dari 4 sentimeter, namun dua kali lipat lebih besar dibandingkan kerabat dekatnya, seperti Dorotea dan Cleonardo.
Tidak seperti amphipod lain yang kurang bergerak, “kegelapan” sangat lincah dalam mengejar mangsanya. Weston menjelaskan bahwa spesies ini memangsa amphipod lain yang lebih kecil, menjadikannya bagian penting dari rantai makanan di laut dalam.
Pentingnya Eksplorasi Laut Dalam
Penemuan predator ini menunjukkan betapa sedikitnya pengetahuan manusia tentang laut dalam. Predator “kegelapan” mungkin hanya salah satu dari ribuan spesies laut dalam yang belum teridentifikasi. Carolina González, ahli kelautan dari Universitas Concepción, menyatakan bahwa eksplorasi berkelanjutan sangat penting untuk memahami lebih banyak tentang ekosistem bawah laut.
“Penemuan ini memberikan wawasan baru tentang kehidupan laut yang ekstrem di wilayah seperti Palung Atacama. Kami berharap dapat menemukan lebih banyak spesies dengan melanjutkan penelitian ini,” ungkap González.
Menurut para ilmuwan, menemukan spesies baru di lingkungan ekstrem seperti laut dalam adalah hal yang sangat langka, apalagi genus baru. Penemuan ini tidak hanya menambah pengetahuan manusia tentang biodiversitas laut, tetapi juga menunjukkan potensi kehidupan yang luar biasa di lingkungan yang dianggap tidak layak huni.
Penemuan predator “kegelapan” memperkuat pentingnya eksplorasi laut dalam untuk mengungkap misteri yang masih tersembunyi di kedalaman bumi.
Dengan penelitian berkelanjutan, para ilmuwan berharap dapat mengungkap lebih banyak spesies baru yang dapat memberikan pemahaman lebih dalam tentang keanekaragaman hayati di laut dalam. Eksplorasi ini menjadi langkah penting untuk melindungi dan melestarikan ekosistem yang belum banyak tersentuh oleh manusia.