
Fakta Menarik Hewan Belangkas, si ‘Sepuh’ dengan Sejuta Keunikan
Fakta Menarik Hewan Belangkas, si ‘Sepuh’ dengan Sejuta Keunikan
Di balik bentuknya yang unik dan tampak seperti makhluk dari zaman purba, hewan belangkas menyimpan beragam fakta menarik yang mungkin belum banyak diketahui masyarakat. Dijuluki sebagai ‘si Sepuh’ dari laut, belangkas bukan hanya dikenal karena penampilannya yang menyerupai helm perang, tetapi juga karena sejarah evolusinya yang luar biasa dan keunikan biologisnya yang memikat para ilmuwan.
Sebagai salah satu spesies yang telah ada sejak ratusan juta tahun lalu, belangkas memiliki tempat tersendiri dalam dunia biologi dan konservasi. Tidak hanya itu, darahnya yang berwarna biru juga menjadi komoditas penting dalam dunia medis modern. Lantas, apa saja fakta menarik hewan belangkas yang menjadikannya begitu spesial?

Fakta Menarik Hewan Belangkas, si ‘Sepuh’ dengan Sejuta Keunikan
1. Sudah Ada Sejak Zaman Dinosaurus
Salah satu fakta menarik hewan belangkas adalah bahwa spesies ini telah ada sejak lebih dari 450 juta tahun yang lalu. Ini menjadikannya sebagai salah satu hewan tertua yang masih hidup hingga saat ini. Belangkas bahkan sudah ada jauh sebelum kemunculan dinosaurus, dan luar biasanya, bentuk tubuhnya hampir tidak mengalami perubahan berarti selama ratusan juta tahun evolusi.
Kondisi ini membuat belangkas sering dijuluki sebagai “fosil hidup”, serupa dengan hewan purba lainnya seperti coelacanth dan nautilus. Kemampuannya untuk bertahan melewati berbagai masa kepunahan massal menunjukkan betapa tangguhnya organisme ini terhadap perubahan lingkungan ekstrem.
2. Bentuk Tubuh Seperti Helm Perang
Belangkas memiliki tubuh berbentuk seperti ladam atau helm perang kuno, dengan cangkang keras yang melindungi bagian tubuh atas. Struktur tubuhnya terbagi menjadi tiga bagian utama, yakni:
-
Prosoma: bagian depan tubuh yang besar dan keras.
-
Opisthosoma: bagian tengah tubuh dengan duri-duri kecil.
-
Telson: ekor panjang seperti jarum, digunakan untuk membalikkan tubuh jika terbalik.
Bentuk tubuh ini bukan hanya unik dari segi visual, tapi juga berfungsi sebagai alat pertahanan dari predator serta membantu belangkas bergerak di dasar perairan yang berlumpur.
3. Darah Biru yang Bernilai Tinggi
Salah satu fakta paling mencengangkan tentang hewan belangkas adalah warna darahnya yang biru terang. Tidak seperti manusia yang memiliki hemoglobin berbasis zat besi, darah belangkas mengandung hemosianin yang berbasis tembaga, sehingga menghasilkan warna biru.
Namun, yang membuat darah belangkas istimewa bukan hanya warnanya, melainkan kemampuannya untuk mendeteksi racun dan bakteri dalam jumlah yang sangat kecil. Karena itu, darah belangkas digunakan dalam industri farmasi dan medis, khususnya untuk menguji sterilitas vaksin, suntikan, dan alat-alat medis.
Sayangnya, permintaan darah belangkas yang tinggi di dunia medis juga menyebabkan spesies ini menjadi semakin rentan terhadap eksploitasi.
4. Bukan Kepiting, Tapi Masuk Keluarga Chelicerata
Meski sering disebut “kepiting tapal kuda”, sebenarnya belangkas bukan bagian dari kelas Crustacea seperti kepiting atau udang. Belangkas justru masuk ke dalam kelompok Chelicerata, satu kelompok dengan laba-laba dan kalajengking.
Dengan delapan kaki dan sistem sirkulasi terbuka, struktur tubuh belangkas lebih mirip dengan arakhnida dibandingkan dengan crustacea. Hal ini menjadi contoh menarik dari bagaimana penampilan tidak selalu mencerminkan hubungan evolusioner.
Baca juga:Fakta Unik Hewan Dugong, Si Putri Duyung dari Laut Tropis
5. Hidup di Perairan Dangkal dan Pantai Berlumpur
Belangkas umumnya ditemukan di perairan dangkal, seperti teluk, muara sungai, dan pantai berlumpur. Mereka menyukai lingkungan dengan substrat pasir atau lumpur karena di situlah mereka dapat mencari makan sekaligus menyembunyikan diri dari predator.
Aktivitas belangkas cenderung meningkat pada malam hari. Mereka akan menggali sedimen untuk mencari cacing, kerang kecil, dan organisme bentik lainnya sebagai sumber makanan utama.
6. Belangkas Hidup Berpasangan dan Setia
Salah satu kebiasaan yang unik dari belangkas adalah hidup berpasangan antara jantan dan betina, khususnya saat musim kawin. Belangkas jantan akan menempel pada betina menggunakan penjepit khusus di tubuhnya. Saat betina bertelur, jantan akan mengikuti dan langsung membuahi telur-telur tersebut di luar tubuh.
Fenomena ini membuat belangkas dikenal sebagai simbol kesetiaan, terutama dalam budaya pesisir di Asia Tenggara. Banyak masyarakat nelayan percaya bahwa belangkas selalu hidup berpasangan seumur hidupnya.
7. Populasinya Semakin Terancam
Meski termasuk hewan purba yang telah lama bertahan hidup, saat ini populasi belangkas berada dalam tekanan. Eksploitasi untuk keperluan medis, perburuan untuk konsumsi, serta kerusakan habitat pesisir menjadi faktor utama yang menyebabkan penurunan jumlah belangkas di alam liar.
Di beberapa negara, upaya konservasi sudah mulai dilakukan, termasuk pembatasan penangkapan, pengembangan pembiakan di penangkaran, dan pelarangan ekspor darah belangkas secara tidak sah.
8. Memiliki Sistem Imun Sangat Sensitif
Selain digunakan dalam uji sterilitas, darah belangkas juga menarik perhatian peneliti karena sistem imunnya sangat cepat bereaksi terhadap kontaminan. Dalam hitungan menit, darah belangkas dapat membeku bila terpapar racun bakteri endotoksin. Proses ini sangat penting dalam mendeteksi sterilitas produk medis.
Karena kemampuan ini, keberadaan belangkas menjadi bagian penting dalam rantai produksi vaksin dan obat-obatan yang aman digunakan oleh manusia.
9. Keunikan Reproduksi Musiman
Reproduksi belangkas terjadi secara musiman dan sangat tergantung pada siklus pasang surut bulan purnama. Saat air laut pasang, belangkas akan datang ke pantai dalam jumlah besar untuk bertelur di pasir.
Proses ini sering dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menangkap belangkas secara massal. Namun demikian, jika dilakukan secara tidak terkontrol, praktik ini dapat mempercepat penurunan populasi belangkas di alam.
Kesimpulan
Sebagai hewan laut purba yang menyimpan segudang keunikan, fakta menarik hewan belangkas tidak hanya membuatnya menarik secara ilmiah, tetapi juga penting dari sisi konservasi dan ekologi. Mulai dari bentuk tubuh uniknya, darah biru bernilai tinggi, hingga perilaku kawinnya yang setia, semuanya menjadi bukti bahwa belangkas layak mendapatkan perhatian lebih.
Namun, populasi belangkas kini tengah menghadapi berbagai ancaman yang serius. Oleh karena itu, langkah-langkah konservasi, regulasi eksploitasi, serta edukasi kepada masyarakat perlu terus ditingkatkan agar spesies ini tetap lestari untuk generasi mendatang.
Menjaga keberadaan belangkas bukan hanya tentang mempertahankan satu spesies laut, tetapi juga tentang menghargai sejarah kehidupan dan memastikan bahwa warisan purba ini tidak punah karena ulah manusia.
Tinggalkan Balasan