
Fakta Unik Hewan Dugong, Si Putri Duyung dari Laut Tropis
Fakta Unik Hewan Dugong, Si Putri Duyung dari Laut Tropisce
Dugong (Dugong dugon) adalah salah satu mamalia laut yang paling unik dan menarik untuk dipelajari. Berasal dari famili Dugongidae, hewan ini sering disebut sebagai inspirasi dari legenda putri duyung karena bentuk tubuhnya yang menyerupai manusia ketika dilihat dari kejauhan di laut. Berbeda dengan ikan, dugong termasuk dalam kelompok sirenia, yaitu mamalia laut pemakan tumbuhan.
Dikenal juga sebagai “sapi laut”, dugong hidup di perairan tropis yang dangkal dan hangat seperti di kawasan Samudra Hindia dan Pasifik barat. Sayangnya, meskipun memiliki daya tarik luar biasa, populasi dugong saat ini berada dalam kondisi yang mengkhawatirkan dan terancam punah akibat perusakan habitat dan aktivitas manusia.

Fakta Unik Hewan Dugong, Si Putri Duyung dari Laut Tropis
Berikut adalah sejumlah fakta menarik tentang dugong yang perlu kamu ketahui:
1. Terinspirasi Legenda Putri Duyung
Sejak zaman pelaut kuno, dugong kerap disangka sebagai makhluk mitos yang disebut putri duyung. Ketika para pelaut melihat dugong dari kejauhan sedang menyusui anaknya sambil mengapung di permukaan laut, mereka mengira telah melihat makhluk setengah manusia setengah ikan. Inilah awal mula munculnya legenda putri duyung dalam berbagai budaya laut.
2. Mamalia Pemakan Rumput Laut
Dugong adalah satu-satunya mamalia laut herbivora di dunia, selain manatee. Mereka menghabiskan sebagian besar waktunya untuk mencari dan mengunyah rumput laut yang tumbuh di dasar perairan dangkal. Karena makanannya sangat spesifik, dugong sangat bergantung pada keberadaan padang lamun (seagrass bed), yang kini banyak terancam oleh polusi dan reklamasi pantai.
3. Bisa Hidup hingga 70 Tahun
Dugong memiliki harapan hidup yang cukup panjang untuk ukuran mamalia laut, yakni mencapai 60 hingga 70 tahun. Namun, tingkat reproduksi mereka cukup rendah. Dugong betina biasanya hanya melahirkan satu anak setiap 3 hingga 7 tahun, dan masa kehamilannya berlangsung selama 13 hingga 15 bulan. Karena itulah, pemulihan populasi dugong sangat lambat jika jumlahnya terus menurun.
4. Dugong Bukan Ikan
Meski hidup di laut, dugong bukan termasuk ikan. Sebagai mamalia, mereka bernapas dengan paru-paru, menyusui anaknya, dan berdarah panas. Dugong harus naik ke permukaan air setiap beberapa menit sekali untuk bernapas. Mereka juga memiliki sirip dada yang mirip lengan, yang memungkinkan mereka bergerak lambat dan anggun di bawah laut.
5. Habitat di Indonesia
Indonesia adalah salah satu negara habitat penting bagi dugong. Kawasan perairan seperti Papua, Sulawesi, Kalimantan, dan Nusa Tenggara merupakan lokasi yang sering menjadi tempat tinggal dugong karena masih memiliki padang lamun yang luas. Namun, populasi dugong di Indonesia terus menurun karena ancaman dari aktivitas penangkapan ikan, polusi, dan kerusakan ekosistem laut.
6. Terancam Punah dan Dilindungi
Dugong termasuk dalam daftar satwa yang dilindungi oleh hukum di banyak negara, termasuk Indonesia. IUCN (International Union for Conservation of Nature) menetapkan dugong sebagai spesies rentan (vulnerable) terhadap kepunahan. Pemerintah Indonesia melindungi dugong melalui Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan serta Undang-Undang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.
Baca juga:Fakta Unik Hewan Zebra, Bisa Mengenali Satu Sama Lain dari Pola Garisnya
Namun, perburuan liar dan terjerat alat tangkap nelayan menjadi ancaman serius yang terus mengintai. Edukasi masyarakat pesisir menjadi salah satu kunci utama dalam upaya konservasi dugong di tanah air.
7. Dugong dan Ekosistem Laut
Peran dugong sangat penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem laut, khususnya dalam menjaga kelestarian padang lamun. Ketika dugong merumput, mereka membantu meratakan pertumbuhan lamun dan merangsang pertumbuhan tunas baru. Tanpa keberadaan dugong, padang lamun bisa mengalami stagnasi dan penurunan kualitas.
Selain itu, padang lamun sendiri merupakan habitat penting bagi berbagai jenis ikan, moluska, dan biota laut lainnya. Maka, menjaga populasi dugong berarti juga menjaga kehidupan ekosistem laut secara menyeluruh.
Penutup
Dugong adalah hewan laut yang luar biasa dan memiliki peran penting dalam ekosistem perairan tropis. Dengan tubuhnya yang anggun dan wajahnya yang bersahabat, dugong tak hanya menarik dari segi penampilan tetapi juga menyimpan banyak misteri dan keunikan.
Sayangnya, populasi mereka terus terancam oleh ulah manusia. Maka dari itu, penting bagi kita untuk terus mendukung upaya pelestarian dan menjaga habitat laut agar makhluk seperti dugong tetap lestari dan dapat dinikmati oleh generasi mendatang.
Mari mengenal, mencintai, dan melindungi dugong sebagai bagian dari kekayaan laut Indonesia yang tak ternilai.
Tinggalkan Balasan